DIARE NON SPESIFIK
DEFINISI :
Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain. Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer, lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air saja
yang frekwensinya lebih sering dari biasanya. Diare nonspesifik adalah diare yang bukan disebabkan oleh kuman khusus maupun parasit.
Penyebab
Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau yang tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.
Gambaran Klinis
- Demam yang sering menyertai penyakit ini memperberat dehidrasi. Gejala dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan mencapai 4 – 5% berat badan.
- Gejala dan tanda dehidrasi antara lain :
§ Rasa haus, mulut dan bibir kering
§ Menurunnya turgor kulit
§ Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot
§ sesak napas, gelisah
§ Mata cekung, air mata tidak ada
§ Ubun-ubun besar cekung pada bayi
§ Oliguria kemudian anuria
§ Menurunnya kesadaran, mengantuk
- Bila kekurangan cairan mencapai 10% atau lebih penderita jatuh ke dalam dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian.
Diagnosis
Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari biasanya dengan konsistensi yang lembek dan cair
Penatalaksanaan
- WHO telah menetapkan 4 unsur utama dalam penanggulangan diare akut yaitu:
§ Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral (URO) untuk mencegah maupun mengobati dehidrasi.
§ Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama ASI, selama diare dan dalam masa penyembuhan.
§ Tidak menggunakan antidiare, sementara antibiotik maupun antimikroba hanya untuk kasus tersangka kolera, disentri, atau terbukti giardiasis atau amubiasis.
§ Pemberian petunjuk yang efektif bagi ibu dan anak serta keluarganya tentang upaya rehidrasi oral di rumah, tanda-tanda untuk merujuk dan cara mencegah diare di masa yang akan datang.
- Dasar pengobatan diare akut adalah rehidrasi dan memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit. Oleh karena itu langkah pertama adalah tentukan derajat dehidrasi.
pemeriksaan | tidak dehidrasi | dehidrasi ringan - sedang | dehidrasi berat |
· keadaan umum · mata · air mata · mulut dan lidah · rasa haus · turgor kulit | · baik, sadar · normal · Ada · basah · Normal, · tidak haus · kembali · cepat | · gelisah · cekung · tidak ada · kering · kehausan, ingin · minum banyak · kembali lambat | · lesu,tidak sadar · sangat cekung · tidak ada · sangat kering · malas minum atau · tidak dapat minum · kembali sangat lambat |
Kemudian lakukan upaya rehidrasi seperti yang dilakukan terhadap dehidrasi
karena kolera.
- Pada penderita diare tanpa dehidrasi: ( Terapi A )
§ Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak yang diinginkan hingga diare stop, sebagai petunjuk berikan setiap habis BAB
o Anak < 1 thn : 50 – 100 ml
o Anak 1 – 4 thn : 100 – 200 ml.
o Anak > 5 tahun : 200 – 300 ml
o Dewasa : 300 – 400 ml
§ Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
- Pada penderita diare dengan dehidrasi ringan – sedang (Terapi B) :
§ Oralit diberikan 75 ml/kg BB dalam 3 jam, jangan dengan botol.
§ Jika anak muntah (karena pemberian cairan terlalu cepat), tunggu 5-10
menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih lambat (satu sendok setiap
2-3 menit).
- Pada penderita diare dengan dehidrasi berat ( Terapi C ) :
§ Diberikan Ringer Laktat 100 ml yang terbagi dalam beberapa waktu
§ Setiap 1-2 jam pasien diperiksa ulang, jika hidrasi tidak membaik tetesan dipercepat. Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (pasien lebih tua) pasien kembali diperiksa
Umur
| Pemberian pertama 30 ml/kg
| Pemberian kemudian 70 ml/kg
|
bayi (< 12 bulan)
| dalam 1 jam
| dalam 5 jam
|
> 12 bulan
| dalam 30 menit
| 2,5 jam |
Dikutip : Panduan terapi Puskesmas 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar